"Seribu kebaikan dalam sehari".

Jumat, 08 Mei 2015

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ وَعَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ مُوسَى الْجُهَنِيِّ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا مُوسَى الْجُهَنِيُّ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ قَالَ يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيئَةٍ

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Dalam suatu pembicaraan hangat dengan sahabatku, beliau bercerita bahwa di Jambi tidak ada sekolah Swasta Islam yang Ahlushshunnah waljama'ah, di sana didominasi oleh sekolah-sekolah wahabi yang sangat menyesatkan anak-anak kita. Seperti diceritakan seorang guru bertanya kepada murid-muridnya di TK;

LELAKI SHALIH BELUM TENTU MENJADI SUAMI SHALIH

"LELAKI SHALIH BELUM TENTU MENJADI SUAMI SHALIH"

Seorang wanita pastinya mengharapkan seorang lelaki shalih untuk menjadi suaminya. Hal ini tentu baik. Namun, ketika dia sudah mendapatkan seorang suami, apakah masih pantas dia membayangkan lelaki lain untuk menjadi suaminya, meski dengan alasan lelaki lain itu – menurut pandangan pribadinya – lebih baik dari suaminya? Kita khawatir perasaan seperti ini akan menjadikan seseorang tidak mengalah pada takdirnya, setelah sebelumnya dia sudah berikhtiar.

Saya ingin menuliskan inti jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut di sini, untuk berbagi dengan yang lain. Semoga bermanfaat :

Nabi Muhammad, dalam hidupnya, juga sering menjadi tukang jodoh. Banyak riwayat yang menjelaskan hal itu, misalnya kisah perjodohan Julaibib dan lainnya. Nah, setelah mengamati apa yang dilakukan Nabi, berikut keterangan-keterangan dalam agama, kita sampai pada satu kesimpulan, ternyata dalam penilaian Nabi, lelaki shalih itu belum tentu menjadi suami shalih. Dengan ujaran lain, tidak semua lelaki baik, dapat menjadi suami yang baik!

Suami shalih, maknanya lebih luas dari pada lelaki shalih. Lelaki shalih adalah orang yang selalu melaksanakan perintah Allah baik lahir maupun batin. Misalnya, ia selalu berjama’ah di masjid, perilaku dan tutur katanya islami, meninggalkan hal-hal yang haram. Namun, dalam memberikan penilaian tentang siapa lelaki shalih itu, yang bisa kita lakukan hanya dari sisi lahiriahnya.

Secara lahiriah seseorang dapat dinilai sebagai orang beragama. Namun bisa saja dia ternyata tipe orang yang mudah marah, sering menghina dan merendahkan orang, ucapannya pahit, dan sebagainya. Hal ini tentu dapat menganggu ketenangan dan kebahagiaan rumah tangga.

Saya tandaskan, seseorang kelihatannya beragama dan berakhlaq baik. Namun ia memiliki beberapa sifat yang tidak cocok bagimu. Sebaliknya, justru ia cocok untuk orang lain, bukan untukmu.

Misalnya, lelaki itu bawaannya serius, sangat pendiam, melankonis, sulit tertawa, memiliki pergaulan sosial terbatas. Sedang Anda memiliki karakter sebaliknya: seorang sosialita, aktifis muslimah yang senang bergaul dengan yang lain, suka humor, dan sebagainya.

Saya tidak mengatakan sifat lelaki tersebut jelek. Namun sifat itu bagi Anda yang memiliki sifat yang saya contohkan tadi, bisa membuat Anda kurang nyaman dalam mengarungi rumah tangga.

Karena itulah, Nabi mengatakan (yang artinya): “Jika datang padamu lelaki yang kau ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tak kau lakukan, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang panjang.” (HR Turmudzi dan Ibnu Majah)

Perhatikan, Nabi tidak mengatakan “Jika datang padamu lelaki beragama dan akhlaknya baik”. Namun Nabi mengatakan, “Jika datang padamu lelaki yang kau ridhai agama dan perangainya”.

Apa bedanya?

Pernyataan pertama – dan itu tidak diucapkan Nabi – bermakna, orang tua harus menikahkan anaknya dengan lelaki shalih, dan bahwa lelaki shalih itu pasti akan menjadi suami shalih. Namun pernyataan kedua – yang diucapkan Nabi – memberikan pengertian pada kita bahwa orang tua dalam memilih calon menantu, syaratnya harus ridha terhadap agama dan perangainya, karena memang tidak semua lelaki shalih, kau setujui cara beragama dan perangainya. Jadi, ada unsur penilaian manusia di sini. Sedang penilaian manusia itu hanya terbatas pada sesuatu yang lahiriah atau yang tampak.

Kisah Fathimah binti Qays akan menjelaskan hal ini. Suatu saat, ia dilamar dua lelaki. Tak tanggung tanggung, yang melamar beliau adalah dua pembesar sahabat, yaitu Mu’awiyah dan Abu al-Jahm. Setelah dikonsultasikan kepada Rasulullah, apa yang terjadi? Nabi menjelaskan, baik Mu’awiyah maupun Abu al-Jahm, tidak cocok untuk menjadi suami Fathimah binti Qays.

Apa yang kurang dari Mu’awiyah dan Abu al-Jahm? Padahal keduanya adalah lelaki shalih dan memiliki keyakinan agama yang baik. Namun Nabi tidak menjodohkan Fathimah dengan salah satu dari keduanya, karena Nabi mengetahui karakter Fathimah, juga karakter Mu’awiyah dan Abu al-Jahm.

Lebih lanjut, Nabi menawarkan agar Fathimah menikah dengan Usamah bin Zaid, seorang sahabat yang sebelumnya tidak masuk “nominasi” Fathimah. Setelah Fathimah menikah dengan pilihan Nabi itu, apa yang dikatakannya setelah itu? Fathimah mengatakan, “Allah melimpahkan kebaikan yang banyak pada pernikahan ini dan aku dapat mengambil manfaat yang baik darinya.”

Jadi, kepala rumah tangga yang ideal bagi Anda dan seluruh wanita muslimah adalah: Pertama, lelaki shalih. Kedua, memiliki perangai yang sesuai dengan karakter Anda, dan ini nisbi atau relatif, yang tidak mungkin bisa dijawab kecuali oleh Anda sendiri.

Keshalihan seorang lelaki memang menjadi syarat bagi wanita yang ingin menikah. Namun, itu saja tak cukup. Perlu dilihat kemudian munasabah (kesesuaian gaya hidup, meski tak harus sama), musyakalah (kesesuaian kesenangan, meski tak harus sama), muwafaqah (kesesuaian tabiat dan kebiasaan). Sekali lagi, aspek kedua ini sifatnya relatif, tidak bisa dijawab kecuali oleh wanita yang akan menikah dan keluarganya. Oleh karena itu, kalau ada yang datang melamar, tanyakanlah karakter dan perangainya pada orang-orang yang mengetahuinya, baik dari kalangan keluarga atau teman-temannya.

Terakhir, bagi yang belum menikah dan sedang “mencari jodoh”, agama mensyari’atkan adanya musyawarah dan istikharah. Lakukanlah keduanya! Sementara bagi yang sudah menikah, terimalah keberadaan suami Anda apa adanya, karena menikah itu “satu paket”: paket kelebihan dan paket kekurangan dari pasangan. Tinggal bagaimana Anda menyikapi kelebihan dan kekurangan itu. Orang bijak menyikapi kelebihan dengan syukur, menyikapi kekurangan dengan sabar. Orang bijak itu “pandai mengubah kotoran yang tidak bermanfaat menjadi pupuk yang bermanfaat”.

Sesuatu yang baik dari suami, ajaklah dia untuk makin meningkatkannya. Sedang yang jelek darinya, bersama Anda, hilangkan dari lembar kehidupannya. Janganlah memikirkan lelaki lain. Karena boleh jadi lelaki lain itu dalam pandangan Anda baik, namun ternyata ia tak baik dan tak cocok untuk menjadi suami Anda.

Boleh jadi Anda melihat sepasang suami istri yang hidupnya bahagia. Lalu, Anda berkhayal seandainya lelaki itu yang menjadi suami Anda, pasti hidup Anda akan bahagia. Wah, itu belum tentu. Karena ternyata, bisa jadi lelaki itu memang cocok untuk perempuan yang sekarang menjadi istrinya, namun tidak sesuai bila menjadi suami Anda.

Satu yang pasti, percayalah bahwa pasangan hidup Anda adalah manusia terbaik yang diberikan Allah untuk Anda!

Oleh : Ustadz Faris Khairul Anam

Cara Mengetahui Berapa Persent Kecepatan Loading Blog

Jumat, 06 Maret 2015

Cara Mengetahui Berapa Persent Kecepatan Loading Blog Anda Dengan Mudah Banget - Semua orang pasti ingin mempunyai web atau blogger yang loading blog super wuss atau super ngebut termasuk juga saya . dengan blog yang loadingnya fast loading maka akan membuat hati pengunjung senang karena mereka tidak perlu lama - lama untuk memuat laman blog anda , tak hanya pengunjung saja yang senang jika blog sobat loadingnya ringat , Google search engine juga menyukainya

  Sebenarnya untuk mengetahui berat atau ringannya loading suatu blog itu sangat mudah sekali , karena sudah ada beberapa tool yang menyediakan sebagai sarana untuk mengukur loading blog kita , diantaranya adalah PageSpeed Insight From Google , Website Speed and Performance Optimization by GTmetrix ,Pingdom Tools by Pingdom dan masih banyak lainya


Cara Cek Berapa Persent Kecepatan Loading Blog Anda


Berikut 3 Tools Untuk Mengetahui Loading Blog Anda Dengan Mudah

  1. Performance Optimization and Website Speed by GTmetrix
    Tools ini bernama GTmetrix , melalui tool GTmetrix ini anda dapat melihat seberapa lama waktu loading blog anda untuk dimuat 100%, size page blog kita (dalam kb), dan jumlah  request ketika blog anda diakses. namun anda akan diberi batasan dalam cek loading blog anda menggunakan situs ini, yaitu hanya boleh 20 kali test dalam sehari , maka gunakanlah tool ini dengan baik

    Cara mengguakan tool ini sangat mudah , anda cukup mengunjungi http://gtmetrix.com/
    setelah itu masukan url sobat dan enter
  2. PageSpeed Insight From Google
    Ini merupak tool dari google yang bernama PageSpeed tool ini fungsinya sama seperti gtmetrix tadi yaitu mengukur seberapa besar performa blog kita. Dengan tool ini anda bisa meneliti masalah-masalah apa saja yang mempengaruhi performa kecepatan blog kita, mulai dari High Priority sampai Low Priority, dan lain lain

    Untuk menggunakan tool PageSpeed ini silahkan kunjungi https://developers.google.com/speed/pagespeed/insights/

  3. Pingdom Tools by Pingdom
    kelebihan tool pingdom ini adalah anda dapat mengecek loading blog anda sepuasnya [ unlimited / tanpa batas ] tidak seperti halnya dengan tool lain seperti GTmetrix dan  PageSpeed yang setiap harinya tidak seperti di GTmetrix yang hanya boleh 20 kali dalam sehari

    Supaya bisa mengtahui ukuran loading bog anda silahkan sobat kunjungi
    kemudian masukan url dan tekan enter
Nah itulah cara mengetahui ukuran kecepatan blog dengan mudah menggunakan 3 tool pilihan terbaik , silahkan sobat pilih salah satu diantara 3 tool diatas , silahkan lihat perbedaanya dan lihat juga perbandingan tool satu dengan tool yang lainya

Mengucapkan Alhamdulillah Ternyata Baik Untuk Kesehatan

Minggu, 15 Februari 2015

"Mengucapkan Alhamdulillah Ternyata Baik Untuk Kesehatan"

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu memiliki pikiran positif dan mengutamakan kesabaran. Rasulullah SAW sendiri juga menganjurkan para pengikutnya untuk selalu bersabar dan berprasangka baik terhadap sesuatu yang datang kepada diri kita.

Dalam Alquran dan Hadits juga ada banyak dalil yang menganjurkan kita untuk selalu bersabar dan berpikiran positif terhadap segala sesuatu. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata sabar dan memiliki pikiran positif itu mempunyai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan?

Seperti yang tertulis di dalam surat Al-Baqarah berikut ini:

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." [QS. Al-Baqarah ayat 155]

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"." [QS. Al-Baqarah ayat 156]

"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." [QS. Al-Baqarah ayat 157]

Dalam ilmu pengetahuan modern, para peneliti berkesimpulan bahwa rahmat yang dimaksud adalah berupa semakin meningkatnya kesehatan bagi yang bersabar dan berpikiran positif. Peneliti Barat seperti Bernard Jensen berkata dalam bukunya 'The Science and Practice of Iridology', dokter masa kini punya pandangan bahwa kekuatan manusia yang sesungguhnya bukan pada fisiknya, tapi pada otaknya.

Dalam bukunya yang berjudul 'Your Health... Your Choice', Dr. Ted M Morter menyebutkan bahwa pikiran negatif adalah penghasil asam nomor wahid di tubuh manusia.

Nah, dari tingkat keasaman yang tinggi itulah akan datang berbagai macam penyakit yang berasal dari tingkat asam yang tinggi tersebut. Pasalnya tubuh bereaksi terhadap sikap negatif dan tekanan emosional yang dibawa oleh pikiran negatif. Sama seperti saat bereaksi terhadap ancaman fisik secara nyata.

Untuk itu, biasakanlah diri kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dengan mengucapkan "Alhamdulillah". Kita harus berusaha untuk menjaga rumah dan lingkungan kerja kita terasa damai dan sebisa mungkin bebas dari stres. Salah satu cara agar kita dapat melawan efek stres adalah menyadari akan stres yang kita hadapi, dan mengkonsumsi nutrisi yang cukup dan suplemen seperti herbal.

Biasakanlah untuk mengucapkan, "Alhamdulillah" untuk apa yang kita miliki; "Insya Allah" untuk apa yang kita niatkan; dan, "Subhanallah" ketika kita melihat sesuatu yang menarik atau menakjubkan. Juga mengucap "Astaghfirullah" ketika kita kehilangan kesabaran atau menjadi lemah.

Dan yang paling penting, ucapkanlah "Allahu Akbar" ketika kita dihadapkan dengan tantangan hidup. Kelima kalimah thayyibah itu apabila kita amalkan setiap hari, seperti halnya mengkonsumsi multi-vitamin yang memiliki dampak pada kesehatan jiwa kita.

Wallahu a'lam

Tentang Tawasul

Rabu, 11 Februari 2015

Hukum Berdo’a dengan Tawassul
Di antara yang sering dtuduhkan kepada umat adalah syirik bertawasul, ini yang sering di lontarkan wahabi/salafi, benarkah tuduhan itu? Untuk menjawabnya, maka kami mengulasnya di bawah ini, sebagai bantahan atas tuduhan tak berdasar dari mereka.

Kupas Tuntas Perihal Istighfar


Dalam kajian kali ini kami sangat ingin berbagi pada pembaca mengenai ISTIGHFAR yang bila kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan Istiqomah, maka urusan yang berkaitan dengan masalah dunia dan akhirat dapat teratasi. Bagi pembaca yang belum mendapatkan pendamping, bertahun-tahun belum dikaruniai anak, maka lazimkan Istighfar ini yang akan kami Kupas Tuntas dalam artikel di bawah ini
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Salik DiBumi Alloh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger